Senin, 03 September 2012

Guru Sains (Science Teachers)



Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Bab XI pasal 39 menyebutkan bahwa “Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan bimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. Artinya pendidik merupakan profesional yang bertugas merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melakukan penelitian.
Berkaitan dengan hal di atas, ada beberapa kriteria seseorang disebut sebagai guru. Wiseman (2005: 34) menyatakan:
The first requisite and the last criterion of a teacher is to be a true follower of the great teacher, not so much in professing as in living. It means a right attitude toward the profession, toward each subject taught, toward the home, the community and the child. it means to possess knowledge and ability to interpret it to right uses so that it becomes a power for good in the life of a child.

Pertama yang diperlukan dan kriteria terakhir dari seorang guru adalah sebagai pengikut sejati dari guru yang besar. Itu berarti sikap yang benar terhadap profesi, berorientasi kepada subjek yang diajarkan yang dapat diterapkan di rumah, masyarakat dan anak. Berarti memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk menafsirkan dan menggunakan hak  sehingga menjadi kekuatan untuk kehidupan anak yang baik. Hal ini berarti seorang guru adalah orang yang memiliki pemahaman akan profesinya, berorientasi kepada subjek yang diajarkan sehingga anak dapat menerapkanya dalam kehidupan di rumah maupun di masyarakat.
Guru diharapkan mampu menjadi orang yang memberikan solusi dalam memecahkan masalah, karena saat ini guru bukan lagi dianggap orang yang tahu semua jawaban tetapi lebih sebagai orang yang terampil dalam memecahkan masalah. Gerberich (1949: 474) menyatakan The teacher is now looked upon as a guide or coach skilled in solving problems rather than as one who already has all the answers.  Guru sekarang dipandang sebagai panduan atau pelatih yang terampil  dalam memecahkan masalah, bukan sebagai orang yang sudah memiliki semua jawaban.
Seorang guru dalam menjalankan tugasnya memiliki beberapa fungsi. Billet (1963: 6) menyatakan:
Function of teacher’s is preplanning for instruction, guiding, directing, supervising classroom activities,classroom management and discipline, promoting good study and work habit, making daily plans, and evaluating or appraising student growth or achievement-to name a few.

 Fungsi guru antara lain merencanakan kegiatan pembelajaran, membimbing, mengarahkan, mengawasi kegiatan kelas, pengelolaan kelas dan disiplin, mempromosikan kebiasaan belajar dan bekerja yang baik, membuat rencana harian, mengevaluasi atau menilai perkembangan peserta didik atau prestasi untuk beberapa peserta didik
 Penjelasan di atas menunjukkan bahwa tugas seorang guru lebih banyak berkaitan dengan pengajaran. Berkaitan dengan mengajar, Joyce (1980: 110) menyatakan Teaching is the creation of environments where students cognitif structures can emerge and change. The goal is to provide learning experiences that give the student practice with particular operations”. Mengajar adalah penciptaan lingkungan dimana peserta didik dapat memperlihatkan perubahan struktur kognitif. Tujuannya adalah kepada peserta didik dengan menyediakan pengalaman belajar melalui praktik dan operasi-operasi tertentu. Sedangkan menurut Richardson dalam Wang (2008: 133) menyatakan Teaching means a professional practice that involves conceptions of knowledge, learning, and teaching. Mengajar berarti praktik profesional yang melibatkan konsepsi pengetahuan, belajar dan mengajar. Artinya bahwa dalam mengajar akan melibatkan tiga komponen yaitu pengajar, peserta didik, dan yang diajarkan.
 Guru dalam melaksanakan tugas sebagai seorang pendidik dituntut memiliki kemampuan lebih dalam menjalankan profesinya. Billet (1963: 6) menyatakan:
Teacher must know more than his subject. He must understand the community’s total educational program-what it is, and what it should be- how his own courses fit into it, and how they should fit into it. He must have defensible ideas as to what ought to be done in general education, general  education core, and special education. He must know what is being done on his own school system and in comparable school system, to provide for general education, general education core, and specialist education. He must know all this in addition to being a scholar, or specialist in the field or field of his course.

Guru harus tahu lebih banyak dari subjek. Dia harus memahami seluruh program pendidikan, untuk apa program tersebut dan bagimana dia bisa masuk kedalamnya. Harus memiliki ide yang dapat dipertanggungjawabkan mengenai apa yang harus dilakukan dalam pendidikan umum, inti pendidikan umum, dan pendidikan khusus.  Harus tahu apa yang sedang dilakukan pada sistem sekolah sendiri dan dalam sistem sekolah yang sebanding, menyediakan pendidikan umum, inti pendidikan umum, dan pendidikan spesialis. Dia harus tahu semua ini selain menjadi seorang sarjana, atau spesialis di bidang atau bidang studinya.
Tugas guru sebagai pengajar sangat banyak dan bervariasi, walaupun begitu guru harus tetap memberikan pengajaran yang terbaik bagi peserta didik sebagai wujud keprofesionalan terhadap profesi. Davis (1981: 340) menyatakan:
The needs of the learning task are many and varied. However, an effective instructor or teacher must analiyze the learning need, identify learning objectives, prepare are lesson plan, organize resources and activities, motivate the trainees, evaluate the success of instruction.

Kebutuhan akan tugas mengajar banyak dan bervariasi, tetapi seorang instruktur atau guru yang efektif harus melaksanakan lima hal yang tidak boleh ditingggalkan dalam proses sebelum, saat dan sesudah pembelajaran yaitu menganalisis kebutuhan belajar peserta didik dengan cara menekankan materi yang akan disampaikan dengan hal yang bermanfaat bagi peserta didik, mengidentifikasi tujuan pembelajaran yaitu apakah tujuan pembelajaran yang kita tulis sesuai dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator dan sudah menyesuaikan dengan kebutuhan peserta didik, menyiapkan rencana pembelajaran yaitu menyiapkan secara tertulis pembelajaran yang akan kita laksanakan, mengatur sumber daya artinya guru harus bisa memanfaatkan keadaan sekitar dalam upaya pelaksanaan pembelajaran yang efektif dan efisien, memotivasi siwa artinya guru harus selalu memberikan semangat kepada peserta didik bahwa pembelajaran yang sedang dilaksanakan akan bermanfaat bagi peserta didik, dan yang terakhir mengevaluasi keberhasilan pembelajaran artinya setelah pelaksanaan pembelajaran guru harus melakukan evaluasi apakah pembelajaran yang telah dilaksanakan sudah berhasil atau belum.
Pembelajaran dapat berlangsung efektif jika dilakukan oleh guru yang memiliki keahlian dalam bidangnya. Hoover (1976: 1) menyatakan:
For effective instruction the teacher must be a skillful predictor of events. Knowledge of students and thorough knowledge of the subject field are necessary prerequisites to instructional exellence. The professional competence of a teacher ultimately rest on his ability to anticipate students needs and behaviors in advance of the actual experience, instructional preparation then involves applied imagination in planning for the experience.

Guru dalam mencapai pembelajaran efektif  harus mampu menjadi sosok yang terampil memprediksi peristiwa. Mengetahui keadaan peserta didik dan memiliki pengetahuan menyeluruh tentang bidang subjek merupakan prasyarat yang diperlukan untuk pembelajaran yang baik. Kompetensi profesional guru pada akhirnya terfokus kepada kemampuannya dalam mengantisipasi kebutuhan peserta didik dan perilaku dari pengalaman aktual, persiapan pembelajaran kemudian melibatkan imajinasi yang diterapkan dalam perencanaan untuk mendapatkan pengalaman.
Fungsi guru yang belum maksimal dan efektif dalam menjalankan fungsinya sebagai pendidik menimbulkan kritik terhadap profesi guru. Davis (1981: 249) menyatakan:
The most critical points for instructors and teachers to implement are:
1.    Learners must be active rather than passive
2.    Frequency and recency are important. The more something is done, and the more recent the performance, the better the learning
3.    Learning is purposeful, it is not a reflex, there is a conscious purpose, and this motivation needs to be recognized
4.    Reinforcement and feedback are essential. If people are not  rewarded they will not learn. If they don’t get feedback, their learning will not improve. They will fall into bad habits.
5.    Learning should be pleasant and enjoyable. Unpleasant situation are avoided.

Hal penting yang harus diperhatikan oleh instruktur dan guru adalah hendaknya dapat mengimplementasikan beberapa hal pertama peserta didik haruslah aktif dalam pembelajaran bukan pasif. Kedua informasi yang diberikan hendaknya paling mutakhir karena itu sangat penting,melakukan praktik, menunjukkan kinerja paling baru dan pembelajaran yang lebih baik. Ketiga harus diakui bahwa belajar itu memiliki tujuan bukan refleks melakukan pembelajaran, ada tujuan yang dengan sadar ingin dicapai dan diperlukan motivasi dalam melaksanakannya. Keempat penguatan dan umpan balik sangat penting. Jika seseorang tidak diberikan penghargaan maka mereka tidak akan belajar. Jika mereka tidak mendapat umpan balik maka pembelajaran tidak akan berjalan lebih baik. Bahkan mereka akan jauh terperosok kedalam kebiasaan yang tidak baik. Kelima belajar harus mengasyikkan dan menyenangkan, keadaan yang tidak menyenangkan harus dihindari agar peserta didik lebih termotivasi dalam belajar.
Pembelajaran yang dilaksanakan guru tentu mengandung informasi yang disampaikan kepada peserta didik. Berkaitan dengan dengan informasi ini Glasser (1993: 48 – 49) menyatakan bahwa:
Information will not be taught unless it falls into one or more of the following four categories. In the order of the their importance, these categories are the following:
1.  Information directly related to a life skill
2.  Information that student express a desire to learn
3.  Information that the  teacher believes is especially useful
4.  Information required for college

Informasi tidak akan dapat tersampaikan kecuali informasi tersebut menyangkut empat kategori yaitu informasi tersebut terkait langsung dengan keterampilan hidup, informasi yang membuat peserta didik tertarik untuk belajar, informasi yang oleh guru dipercaya akan sangat berguna bagi peserta didik dan informasi yang diperlukan untuk tingkatan pendidikan lebih lanjut. Artinya bahwa sebuah informasi akan diminati oleh peserta didik hanya jika informasi tersebut berkaitan dengan kehidupan mereka di masa yang akan datang. Oleh karena itu seorang guru yang baik harus memberikan bekal ilmu yang dapat diterapkan peserta didik pada kehidupan setelah sekolah dan atau membekali peserta didik dengan ilmu untuk pendidikan selanjutnya.
Guru yang telah melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik yaitu melaksanakan standar kompetensi yang telah ditetapkan maka dia berhak mendapat sebutan guru profesional. Clark (1981: 335) menyatakan:
Truly professional teachers give a full measure of professional service. They do a fine job at the highest possible level; they undertake all professional responsibilities willingly; and they carry out to the best of their abilities whatever they undertake. They expect to be paid adequately and treated respectfully. In other word, in dealing with  their colleagues and employers, they do unto them as they would be done by.

Guru yang benar-benar profesional memberikan ukuran dan layanan penuh secara profesional. Mereka melakukan perkerjaan dengan baik dengan kriteria setinggi-tingginya. Mereka melakukan semua tanggungjawab profesional dengan rela dan mereka menunjukkan kemampuan terbaiknya dalam melaksanakan tugas itu. Mereka mengharap gaji yang memadai dan diperlakukan dengan hormat. Dengan kata lain apa yang mereka lakukan pada orang lain sama seperti saat mereka melakukan untuk dirinya sendiri.
Penjelasan di atas menunjukkan bahwa guru profesional harus melaksanakan tugasnya sebagai guru sesuai dengan standar keprofesionalan yang telah ditetapkan dalam hal ini adalah standar kompetensi guru. Guru profesional harus melakukan pekerjaan dengan sebaik-baiknya, dan dalam melaksanakan tanggung jawab tersebut guru harus rela karena mereka digaji dengan layak dan juga diperlakukan dengan hormat. Guru profesional juga harus memperlakukan orang lain dalam hal ini peserta didik seperti dia memperlakukan dirinya sendiri. 

Muhammad Syamsuri, M.Pd
Guru SMPN 4 Kintap

Tidak ada komentar: